Halaman

Minggu, 16 Januari 2011

TEKNOLOGI BENIH


A.       Pemungutan/Pengumpulan Benih
1.       Yang perlu dilakukan sebelum benih dikumpulkan
2.       Cara pengumpulan benih
3.       Beri label identitas
4.       Penyimpanan sementara
B.       Penanganan Benih Setelah Dikumpulkan
  1. Sortasi buah/ polong : Sortasi buah/ polong merupakan kegiatan pemisahan buah/polong yang susah masak dari yang belum/kurang masak, kemudian dimasukkan kedalam wadah yang terpisah.
  2. Ekstrasi benih : Ekstrasi benih adalah proses pengeluaran benih dari buahnya/polongnya. Cara ekstrasi berbeda-beda tergantung dari jenis pohon, dapat dilakukan dengan bantuan alat dan harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan benih.
-       Benih dari buah berdaging : Buah yang berdaging dibuang pericarp buahnya dengan cara merendam buah tersebut dalam air, sehingga daging buahnya mengembang sedang bijinya mengendap.
-       Benih dari buah kering : Benih dijemur dipanas matahari, contohnya : polong-polongan dari Leguminoceae, kerucut dari Coniferae, capsule dari Eucaliptus, dsb. Sehingga terbuka.
  1. Pembersihan dan sortasi benih : Benih yang sudah diekstrasi masih mengandung kotoran berupa sekam, sisa polong, ranting, sisa sayap, daging buah, tanah dan benih yang rusak, harus dibuang untuk meningkatkan mutunya. Ada dua cara sederhana untuk membersihkan benih yaitu:
1)       Cara sederhana : manual dengan tampi/nyiru atau menggunakan saringan.
2)       Cara mekanis : menggunakan alat peniup benih (seed blower) setelah pembersihan jika dirasa perlu dilakukan sortasi benih untuk memilih benih sesuai dengan ukuran.
  1. Pengeringan benih :

C.       Penyimpanan Benih
Tujuan penyimpanan
§  menjaga biji agar tetap dalam keadaan baik (daya kecambah tetap tinggi)
§  melindungi biji dari serangan hama dan jamur.
§  mencukupi persediaan biji selama musim berbuah tidak dapat mencukupi kebutuhan.
Ada dua faktor yang penting selama penyimpanan benih yaitu, suhu dan kelembaban udara.
Untuk benih ortodoks : Benih ortodoks dapat disimpan lama pada kadar air 6-10% atau dibawahnya. Penyimpanan dapat dilakukan dengan menggunakan wadah seperti : karung kain, toples kaca/ plastik, plastik, laleng, dll. Setelah itu benih dapat di simpan pada suhu kamar atau pada temperature rendah “cold storage” umumnya pada suhu 2-50 c.
Untuk benih rekalsitran : Benih rekalsitran mempunyai kadar air tinggi, untuk itu dalam penyimpanan kadar air benih perlu dipertahankan selama penyimpanan. Penyimpanan dapat menggunakan serbuk gergaji atau serbuk arang. Caranya yaitu dengan memasukkan benih kedalam serbuk gergaji atau arang.
D.       Teknik Perkecambahan
Keuntungannya benih yang dorman adalah dapat mencegah agar tidak berkecambah selama penyimpanan.
Tipe Dormansi
Dormansi Fisik : Pada tipe dormansi ini yang menyebabkan pembatas struktural terhadap perkecambahan adalah kulit biji yang keras dan kedap sehingga menjadi penghalang mekanis terhadap masuknya air atau gas pada berbagai jenis tanaman. Yang termasuk dormansi fisik adalah:
a.       Impermeabilitas kulit biji terhadap air
b.       Resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio
c. Adanya zat penghambat
Dormasi fisiologis (embrio) : Penyebabnya adalah embrio yang belum sempurna pertumbuhannya atau belum matang.

Perlakuan Awal Dormansi Fisik
a. Perlakuan mekanis (skarifikasi)
b. Air Panas
c. Perlakuan kimia





PENGERTIAN DAN BEBERAPA ISTILAH PENTING
a.        Pohon plus adalah sebuah pohon yang diseleksi untuk digunakan dalam pembangunan kebun benih atau kebun pangkas. Pohon plus memiliki fenotipa yang unggul untuk karakter pertumbuhan, bentuk,kualitas kayu atau karakter lainnya yang diinginkan.
b.       Fenotipa adalah karakter pohon seperti yang terlihat secara morfologis, merupakan produk interaksi gen dengan lingkungannya.
c.        Genotipa adalah komposisi pewarisan individu, dengan atau tanpa ekspresi fenotipa dari suatu atau beberapa sifat. Genotipa terutama ditentukan dari penampakan keturunan atau kerabatnya.
d.       Populasi dasar adalah populasi pepohonan tempat dipilihnya pohon yang akan ditangkar untuk kegiatan seleksi pada generasi berikutnya. Populasi dasar dapat berupa hutan alam atau populasi uji genetik.
e.       Populasi pemuliaan adalah bagian kumpulan individu dari populasi dasar yang diseleksi berdasarkan kualitas yang diinginkan untuk dijadikan tetua bagi penangkaran generasi berikutnya. Populasi ini mengantar suatu spesies dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
f.         Populasi produksi adalah populasi yang ditujukan untuk menghasilkan benih atau bahan vegetatif untuk kegiatan operasional reboisasi. Merupakan populasi yang terdiri dari beberapa individu (20-30) terpilih dari populasi pemuliaan yang dipergunakan untuk menghasilkan benih atau propagul vegetatif untuk pembuatan tanaman komersial.
g.        Perolehan genetic (genetic gain) adalah peningkatan rata-rata dari keturunan terhadap rata-rata induk. Perolehan dicapai melalui seleksi terhadap generasi induknya; besarnya peningkatan tersebut tergantung pada intensitas seleksi, keragaman induk, dan heritabilitas.
h.       Heritabilitas adalah tingkatan dimana suatu sifat lebih dipengaruhi oleh keturunan daripada pengaruh lingkungan. Heritabilitas secara sempit (Nerrow-heritability) merupakan fraksi dari total variasi yang disebabkan oleh pengaruh gen aditif, berupa perbandingan antara ragam fenotipa aditif dengan ragam fenotipa. Heretabilitas secara luas (broad heratability) sangat tepat digunakan pada jenis yang dikembangkan secara vegetatif, karena menyertakan efek non aditif.
i.         Famili adalah individu-individu yang dihasilkan secara seksual dari pohon tunggal
j.         Damparan genetik (genetic drift) adalah Perubahan secara acak frekuensi alel dalam suatu populasi dari satu generasi ke generasi berikutnya yang disebabkan ukuran populasi yang kecil.
k.        Karakter/sifat adalah suatu perbedaa yang nyata dan tidak berubahubah yang diperlihatkan oleh individu-individu dalam suatu kelompok dan memungkinkan untuk dideskripsikan seperti: ukuran tinggi dan diameter, kelurusan, bentuk dan penampilan. Sifat yang dimiliki satu individu ditentukan oleh susunan genetik dari individu tersebut serta lingkungannnya. Seleksi didasarkan pada berbagai sifat yang diinginkan. Untuk jenis-jenis penghasil kayu adalah pertumbuhan yang cepat dan kelurusannya, sedangkan sifat yang tidak dinginkan adalah bengkok, percsbgan rendah dan ktidaktahanan terhadap hama.
l.         Pophon plus (plus tree or superior tree) adalah sutu pohon yang meiliki penampakan lebih baik dari rata-rata dan terlihat dengan jelas.Pohon plus merupakan individu pohon yang sangat bagus dengan sifatsifat yang diinginkan seperti bentuk batang lurus, tumbuh cepat, diameter besar, batang silindris tidak mengerucut, tajuk sempit, percabangan kecil dengan sudut mendatar, tahan hama dan penyakit.
m.      Pohon pembanding adalah pohon yang memiliki kualitas baik , tumbeuh dekat pohon plus, seumur dan dijadikan sebagai pembanding dari pohon plus.
n.       Pohon kandidat adalah pohon yang telah diseleksi kualitasnya berdasarkan feotipa tetapi belum diuji.
o.       Pohon elite adalah pohon yang telah melalui uji yang sesuai dan terbukti mempunyai keunggulan atau pohon yang cocok untuk lingkungan tertentu dan program penangkaran.
p.       Silang dalam (inbreeding) adalah produksi keturunan yang relative homozigot melalui perkawinan organisme berkerabat dekat, umunya dilakukan sendiri.

Metode seleksi pohon plus
1.       Metode okuler : Metode ini merupakan metode yang paling sederhana. Pemilihan pohon plus tanpa didasarkan kepada pengukuran atau penilaian suatu sifat/karakter, tetapi hanya berdasarkan penampakan (performa) dari pohon itu. Jika pohon tersebut terlihat sehat, lurus dan bagus secara kasat mata maka akan dipilih sebagai calon pohon plus.
2.       Metode pohon pembanding : Metode ini menggunakan pohon pembanding sebagai dasar penentuan calon pohon plus. Biasanya yang dijadikan pohon pembanding adalah pohon yang termasuk kualitas bagus, sejenis dan seumur dengan calon pohon plus yang akan dinilai.
3.       Metode sistem garis dasar (base line system) : Metode ini didsarkan pada variable bergantung dan bebas, misalnya tinggi dan umur pada 10-20 pohon dominan atau kodominan pada suatu tegakan; kemudian garis regresi dibuat. Calon pohon plus bila melampaui nilai rata-rata atau terletak di atas garis regresi akan ditetapkan sebagai pohon plus.
4.       Metode Standar absolute : Suatu sifat, misalnya diameter atau tinggi, dibandingkan dengan table volume pada bonita tertentu pada daerah tertentu. Pohon plus harus melampaui nilai standar yang ditentukan. Pohon plus juga harus memenuhi sifat kualitatif yang lain, seperti untuk batang, percabangan dan sebagainya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar